“Ayolah Ray! udah lama loh lo nggak ngumpul bareng sama anak-anak,”Ayu teman SMAku yang tinggal dekat rumahku masih saja memaksaku untuk datang di acara kumpul bareng teman-teman SMPku dulu.
“Duh gimana ya Yu, gue hari sabtu ad..a,”
“Ada apa? Jalan sama cowok lo? Nganterin nyokap belanja? Ato disuruh jaga rumah gara-gara orang rumah pergi semua?, potong Ayu cepat. “Udah tiga kali lo nolak ajakan gue untuk ngumpul bareng anak-anak dengan beribu macam alasan. Ayolah Ray…” Kali ini Ayu memaksaku dengan intonasi suara yang lebih halus.
“Ya udah deh, oke!”
“Nah gitu donk! Itu baru Raya, Raya si Imut dari Geng Flowers” ucap Ayu penuh semangat.
*
Aku masih terpaku didepan cermin sambil memegang dress berkerah motif bunga-bunga ditangan kananku dan kaos polos lengan panjang berwarna pink tua ditangan kiriku.
Aku tidak bisa menemukan pakaian yang cocok sejak empat puluh lima menit yang lalu.Kulirik jam dinding kamarku yang telah menunjukkan pukul 18.30. Aku menghela nafas sambil meletakkan baju-baju yang ada ditanganku keatas tempat tidur lalu duduk dikursi yang letaknya disamping tempat tidur.
Mungkin ini semua dikarenakan keinginanku yang tidak 100% ingin bertemu teman-teman SMPku untuk ketemuan. Padahal mereka itu adalah teman-teman dekatku semasa SMP.Saat itu kami membentuk geng yang bernama Flowers. Kami menamakannya begitu, karena saat itu kami dikenal bunga-bunga sekolah saat itu.walaupun terdengar narsis, tapi memang itu kenyataannya.
Geng Flowers terdiri dari 7 orang. Ada Ayu si bawel, Icha yang perfeksionis, Leli dengan khas ‘tomboy’nya, Arum si cerdas yang selalu juara kelas,Lintang yang paling popular dan cantik, Mita si Chubby yang doyan banget ngemil, dan Aku sendiri Raya Si mungil yang memang bertubuh paling mungil diantara kami bertujuh.
Saat itu aku begitu menikmati berteman dengan mereka. Tiada hari tanpa berkumpul,bergosip-ria, tertawa hingga jalan-jalan ke mal terdekat sepulang sekolah. Apapun kami lakukan bersama. Sebulan dua kali, kami saling bergiliran tempat kami dijadikan basecamp pada malam minggu, untuk pajamas party atau berfoto-foto ria.
Tetapi sejak SMA,kami jarang sekali bertemu dikarenakan sekolah kami yang berbeda-beda, Kecuali Mita, Arum,dan Ayu yang masih terkumpul dalam satu sekolah dikarenakan letak rumah mereka yang saling berdekatan.
Ini baru pertama kalinya lagi aku bertemu mereka berenam, setelah terakhir kali ketemu seminggu setelah kami duduk dibangku SMA.setelahnya aku sudah tiga kali menolak ajakan Ayu untuk bertemu mereka. Aku tidak ingin bertemu karena ketakutanku tidak bias mengobrol sebebas dan selepas dulu. Apakah aku masih bisa nyambung ngobrol dengan mereka?.
Aku meragukan itu semua,dikarenakan sejak masuk SMA aku merasakan banyak perubahan dalam diriku, Aku lebih senang bergaul dengan teman-teman yang tidak menonjol. Maksudku bukan tipe teman-teman yang terkenal gaul dan popular seperti saat SMP dulu.
Tapi sesungguhnya aku juga tidak memilih-memilih teman. Pastinya aku lebih senang bergaul dengan teman-teman yang memberikan dampak positif padaku. Contohnya saja, sejak aku bergaul dengan teman-teman SMA ku yang sekarang, aku jadi aktif berorganisasi.Aku menjadi masuk anggota OSIS dibidang kesenian, tergabung dalam ekskul teater, belom lagi bila ada acara disekolah yang aku pasti aku terlibat menjadi panitia acara didalamnya. Menurutku ini sangat bermanfaat untuk kehidupan bersosialku dan tentu saja banyak pengalaman didalamnya.Berbeda sekali saat aku SMP dan bergaul dengan Geng Flowers yang kegiatannya tak lebih dari berkumpul,menggosip, jalan-jalan ke mal.
Akhirnya kuputuskan untuk menggunakan dress berkerah motif bunga berwarna hijau hitam dan coklat. Rambut panjangku kukuncir kuda.Dengan tergesa-gesa aku menyambar tas coklatku yang menggantung dipintu kamar dan langsung menyetop taksi yang kebetulan sekali baru menurunkan penumpang didepan rumahku.
*
“Udah tiga kali gue ganti cowok, tapi kalo gebetan sih banyak” Lintang berseru sambil diiringi berbagai macam celetukan ledekan dari yang lain.
“Berarti predikat terpopuler tetep disandang oleh lo dong tang..? ucap Leli sambil melirik kearah yang lain. Lintang hanya mengangkat kedua bahunya sambil berlagak sombong. Mita begitu geli melihatnya sehingga tawanyapun meledak sambil terus nggak berhenti makanin french fries yang ada diatas meja.
“Mit, lo tetep aja ya, doyan ngemil. Tapi kok…bias kurusan yah?,” tanyaku sambil terus memperhatikan Mita yang badanya tidak setambun dulu.
“Yah payah lo Ray!. Udah lama tau si Mita jadi singset gitu. Makanya sering-sering kumpul sama kita. Lo tuh udah ketinggalan banyak banget kabar-kabar dari kita, belom gosip-gosip terbaru yang ada” cerocos Ayu.
Aku hanya tersenyum kecut menanggapi Ayu
“Trus…trus, kabar lo sendiri gimana Ray?” Tanya Arum padaku.
“Baik baik aja”
“Duh Ray, maksud Arum, ada perkembangan apa dari lo? Cowok punya? Ceritalah…kita udah lama nggak ketemu” kata Lintang.
“Hmm, cowok ada”
“Udah berapa lama?anak basket? Cakep donk pastinya?”. Cerocos Mita antusias.
Kulihat pandangan teman-temanku satu-satu yang sepertinya begitu menanti jawaban dariku. Bukan jawaban, tepatnya cerita yang panjang tentang siapa cowokku? Ganteng apa nggak? Pinter apa nggak? Popular apa nggak dan lain-lain dan lain lain”.
*
Aku menghela nafasku setelah tubuhku kulemparkan keatas kasur setelah lampu kamar kumatikan. Kupandangi bintang-bintang glow in the dark yang kutempel diatas langit-langit kamarku. Dugaanku sama sekali tidak meleset. Obrolan mereka masih seputar, gossip, cowok, dan trend terbaru. Benar-benar membosankan dan membuang waktu sekali bagiku. Entah sampai jam berapa itu berlangsung , bila pukul sembilan tadi aku tidak pamit untuk pulang. Akhirnya setelah aku mendapat banyak komentar aku baru mereka izinkan pulang.
Aku bukan Raya yang dulu, Raya si imut dari Geng Flowers. Geng yang terkenal dizaman SMP disekolahku, yang selalu dibicarakan oleh cowok-cowok keren anak basket, yang terkenal paling eksis, paling gaul, paling trendi, dan masih banyak lagi.
Raya yang sekarang adalah Raya yang jadi anggota OSIS bagian kesenian, Ketua teater SMA nya yang mempunyai cowok yang tergabung dalam ekskul pecinta alam, bukan cowok-cowok keren anak basket yang tinggi, putih dan berwajah ganteng. Raya yang sekarang lebih senang menghabiskan waktu disekolah untuk berorganisasi setelah jam sekolah usai. Bukan shopping dan nongkrong di café.
Kuputuskan untuk tidak sering-sering berkumpul dengan teman-teman dekatku semasa SMP. Karena aku yakin sekali ini dapat memberikan dampak negatif untukku. Apalagi setelah kemarin aku tau bahwa semuanya sudah punya kebiasaan baru, yaitu merokok. Aku benci rokok. Jadi buat apa aku terus mempertahankan hal yang aku tidak suka. Pokonya aku adalah Raya yang baru dengan kebiasaan baru yang lebih baik. Apakah namanya teman baik, bila memberikan dampak negatif?. Aku tetap menjadi diriku yang sekarang, dengan prinsip baruku dan tujuan hidup yang lebih baik
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar