Minggu, 21 Desember 2008

Peninggalan




Selamat Pagi Nyonya,
Semalam memang bergulir begitu cepat
Apakah memang anda tidak dapat terlelap atas kepiluan yang terjadi?
Tuan meninggalkan pilu dan asa
Tanpa sejarah cerita indah yang terkenang dikalbumu


Jangan marah Nyonya,
Aku tidak bermaksud menyentuh kegundahan pertanyaan hatimu
Ketika Tuan hanya memberimu hadiah airmata
Yang kau bungkus sendiri dan hanya kau taruh di balik bantalmu




Bertanyalah Nyonya,
Pada diri sendiri yang memulai itu semua
Kau menganggunya ketika Tawanya terukir disetiap ria
Kau mempertanyakan kepada sahabat-sahabatnya
Untuk dapat memperlihatkan dirimu yang mulai sakit


Pandanglah Nyonya
Buah hatimu tertidur dengan lelah tanpa tangisan
Ia sudah lelah menyaksikannya
Kekejaman Nyonya yang mengharap Tuan
Memasuki duniamu tanpa hati tanpa cinta


Maakan aku Nyonya,
Aku tersenyum memang atas nama kehidupanku
Yang membahagiakan tanpa perlu menguntit
Selayaknya engkau diwaktu lampau
Suatu sejarah dan Peninggalan Tuan
Yang tidak akan ditelan waktu koleksi kepiluanmu


Jagalah dirimu baik-baik Nyonya,
Aku tidak bisa selamanya bergaris pada takdirmu
Yang akan semakin membuatmu jatuh
Saat buah hatimu kau lemparkan ke aku
Kita masih bersahabat Nyonya,
Tunjukan kedamaian dan senyuman tulusmu
Untuk menuju tangga baruku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar