Kusebut ia wanita jalang
Mengemis kebahagiaan cintanya
Mencoba mengharumkan tubuhnya
Mempercantik dirinya yang hina
Gincu merah itu begitu lekat pada bibirnya
Mengumbar keceriaan manja pada setiap lelaki
Aku muak melihatnya!
Kepulan asap itu keluar dari batang kecil berapi yang ia nyalakan
Belum habis setengah….ia sudah mematikannya
Pertanda sasaran selanjutnya sudah ia lihat
Dari kejauhan memang
Pandangan elangnya mempesona
Tapi sepertinya hanya aku yang dapat melihat kepicikan dari bola matanya yang hitam pekat
Atau memang pria-pria itu hanya mencium, fisik gemulai tubuhnya
Yang sudah lima tahun ini menghiasi lingkunganku
Aku benci cara ia memanggil namaku!!
“Morang”, CUKUP MORANG!
Tapi mengapa ekspresi menjijikan itu mengakhiri setiap ia melihatku dan menyapaku???
Aku MUAK dengan kelakarnya!!!
Kopi hitam, rokok, bir dari para pria yang senang bila dipanggil bajingan oleh WANITA JALANG itu
Aku merasa Hina, Ia ada dikehidupanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar