Selasa, 23 Desember 2008

JANGAN DIDIK ANAKMU




Jangan didik anakmu laki-laki

Bahwa kekuatan dan keperkasaan adalah segalanya

Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya

Jangan didik anakmu laki-laki

Untuk mengejar kehormatan dan kekuasaan

Ajari dia untuk mengejar cinta kasih dan kebijaksanaan

Jangan larang anakmu laki-laki jika ia menangis

Dan jangan katakan padanya bahwa laki-laki tak boleh cengeng

Ajari dia untuk mengenali dan menerima perasaannya

Bahwa air mata adalah anugerah Tuhan yang indah

Sehingga ia belajar untuk tidak frustasi oleh emosinya

Dan jika dewasa ia telah belajar untuk hidup dengan seutuhnya

Jangan didik anakmu perempuan

Bagaimana menjadi cantik

Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya

Jangan didik anakmu perempuan

Bagaimana untuk menyenangkan laki-laki

Ajari dia untuk menyenangkan hati Tuhan

Jangan larang anakmu perempuan

Jika ia menikmati melompat, berlari, dan memanjat

Jika ia suka menjelajah dan mengutak-atik benda-benda

Jangan kaupaksa dia untuk duduk manis diam dan tenang

Karena jiwanya yang ingin bebas jadi dirinya sendiri

Dan juga rasa ingin tahunya yang telah Tuhan anugerahkan

Telah kaubonsai dan kaurusak sejak dini

Isilah rumahmu

Dengan cinta, hikmat, dan kebijaksanaan

Bukan dengan harta, keindahan tubuh, gelar, dan kekuasaan

Bagikanlah kepada anakmu laki-laki dan perempuan

Keindahan menikmati mentari pagi

Kehangatan rasa ketika menggenggam pasir

Kemesraan seekor kupu-kupu hinggap di atas bunga

Dan merdunya suara tetes-tetes hujan

Jika kau ingin anakmu rajin beribadah

Gemakan keberadaan Tuhan dalam dirimu

Ia takkan bisa kaupaksa berdoa dan sembahyang

Ketika dia tak dapat menangkap makna ibadah darimu

Jika kau ingin anakmu mencintai pengetahuan

Pancarkan rasa ingin terus belajar

Nasihatmu tak akan bisa membuatnya mau membaca

Ketika dia tak pernah menyaksikan engkau menikmati buku

Jika kau ingin anakmu penuh kasih

Tunjukkan cinta kasihmu kepadanya dan sesama

Kata-kata saja tidak akan mempan membuatnya mengasihi

Jika ia tak pernah merasakan cinta darimu

Untuk anakmu

Engkau adalah teladan yang utama

Tak perlu banyak kata, tiada perlu jutaan nasihat

Jika kau ingin anakmu hidup seperti yang kauinginkan

Hiduplah demikian!


Memang aku belum merasakan mengidam,mengandung 9 bulan bahkan lebih,lalu menyusui serta melahirkan. Ditambah lagi mendidik...mendidik..mendidik...dan terus mendidik. Menyayanginya dengan sepenuh hati. Tidak ingin melihatnya menangis,tersiksa,juga rusak akibat dunia ini yang tidak bisa kita hindari walau dengan kepercayaan yang kuat.

Lalu bagaimana sih sekarang orang tua memandang perkembangan zaman yang tidak habis ditelan waktu selalu muncul saja yang namanya pergaulan. Pergaulan apa?Pergaulan bebas. Coba lihat saja film-film zaman dulu. Sudah ada namanya dugem atau zaman dulu dikatakan pergi ke disco. Mabuk-mabukan juag sudah ada. Sex bebas dan masih banyak lagi perlakuan anak-anak gaul. Sudah ada dari dulu kok.cuma beda versi menurut zaman aja!.


Zaman Siti Nurbaya?Masih ada koq, Ada banged!!!(pake D loh!) Atau orang tua yang terobsesi dengan cita-cita'nya dimasa lampau yang nggak bisa diwujudkan. Akibatnya sang anak deh yang dijadiin 'tumbal' buat merasakan impian tak sampai!.


Ada juga yang suka ribet sendiri mikirin apapun soal anaknya,sampai hal terkecil pun.Alesannya karena sayang.Kalo sayang,kenapa mesti dimanjain sih?ngasih uang terus buat bisa foya-foya dan bersenang-senng dengan teman-teman yang buntutnya cuma merusak martabat aja?!Aneh....@#$!?%*

Kalo kata Joseph Landri yang mengarang buku "Mimpi Anak Jadi Naga". Anak itu harus bisa diberikan kebebasan dan kpercayaan untuk memilih. Sang anak mau jadi Bebek,s edangkan orangtua ingin anaknya jadi Elang.Kan nanti malah jadi'nya BeLang!!!

Zaman dari kakek buyut kita sampai sekarang itu sama!Yang namanya cowok atau pria itu pasti berkumis dan berjenggot yang kadang bisa disembunyiin. Atau yang nggak mungkin hilang yah...Jakun. Nggak ada juga?. Pasti dia punya rasa tertarik dengan cewek atau wanita yang berfisik okeh(Tak bisa dipungkiri!).

Tapi yang nggak boleh hilang itu yah TANGGUNG JAWAB dan MELINDUNGI, yang harus,,kudu...wajib...ada pada pria!Kalo enggak ada!Suruh pake rok dan belajar masak aja didapur deh!

Dikiranya menangis itu pantang dan akan jadi aib besar kalau khalayak tau. Padahal nggak tuh!Justru itu bukti bawa setidaknya mereka ada jiwa khas wanita yaitu sensitif!

Ibu dan terkadang Nenek juga berusaha mati-matian biar anak perawannya 'aman' hingga waktunya pernikahan dan seutuhnya milik sang suami.Harus di didik caranya bersikap,bertutur kata, serta menguasai apapun tentang 'dapur'. Harus bisa merawat diri dan berkelakuan jauh dari 'minus'!.

Nggak bsia masak?Gimana mau menikah,ngurus suami dan punya anak?! Susah Deh!!

Loh yang penting ngak bakaln mati kalo nggak bisa masak!Masih bisa belajar. Lagipula ALLAH sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan!.

* Memang aku belum pernah merasakan jadi orang tua,Tapi aku pernah...bahkan sedang mengalami jadi seorang anak.Saling mengingatkan saja nanti ketika kita menjadi orang tua. Jangan pernah merasa kita paling benar!Karena kita pernah di posisi 'anak'. Mengethaui maksud dan rasanya.


3 komentar: